Mata Kuliah :Preservasi dan Konservasi Bahan Pustaka
Dosen :Susanti Agustina, S.Sos,. M.I.Kom.
Nama :Supardiyono
NIM :41033732101003
Semester :VI ( enam )
- Pengertian Preservas
Preservasi adalah
aktivitas-aktivitas yang mencakup pemberian suatu lingkungan yang stabil bagi
semua jenis media arsip, menggunakan metode-metode penanganan dan penyimpanan
yang aman, menduplikasi bahan-bahan yang tidak stabil (misalnya nitrate film,
thermofax) ke suatu media yang stabil, mengkopi bahan-bahan yang potensial
mengalami kerentanan ke suatu format yang stabil (misalnya dimikrofilmkan atau
didigitalisasi), menyimpan arsip-arsip dalam tempat-tempat penyimpanan yang
terbuat dari bahan yang stabil (misalnya, boks dokumen yang terbuat dari kertas
karton "bebas asam"), memperbaiki dokumen-dokumen untuk melestarikan
format asli mereka, membuat program kontrol terhadap hama perusak dan
menyiapkan rencana pemulihan bencana yang memasukkan rencana-rencana untuk
kesiapan dan respon terhadap terjadinya bencana.
b. Preservasi di Perpustakaan
Bahan pustaka adalah salah satu unsur
penting dalam sebuah sistem perpustakaan, sehingga harus dilestarikan. Bahan
pustaka bisa berupa terbitan buku, berkala (surat kabar dan majalah), dan bahan
audiovisual seperti audio kaset, video, slide dan sebagainya. Pelestarian bahan
pustaka tidak hanya menyangkut pelestarian dalam bidang fisik, tetapi juga
pelestarian dalam bidang informasi yang terkandung di dalamnya. Pelestarian
ialah mengusahakan agar bahan pustaka yang kita kerjakan tidak cepat mengalami
kerusakan. Bahan pustaka yang mahal, diusahakan agar awet, bisa dipakai lebih
lama dan bisa menjangkau lebih banyak pembaca perpustakaan.
Tujuan pelestarian bahan pustaka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
- menyelamatkan nilai informasi dokumen
- menyelamatkan fisik dokumen
- mengatasi kendala kekurangan ruang
- mempercepat perolehan informasi
Pelestarian bahan pustaka memiliki beberapa
fungsi sebagai berikut:
- melindungi
- pengawetan
- kesehatan
- pendidikan
- kesabaran
- sosial
- ekonomi
- keindahan
Berbagai unsur penting yang perlu diperhatikan
dalam pelestarian bahan pustaka adalah:
- manajemen
- tenaga yang merawat bahan pustaka
- laboratorium
- dana
Usaha Preventif kerusakan Bahan Pustaka
Setiap pustakawan harus dapat mencegah terjadinya
kerusakan bahan pustaka. Kerusakan itu dapat dicegah jika kita mengetahui
faktor-faktor yang menjadi penyebabnya.
Faktor-faktor penyebab kerusakan bahan pustaka
bermacam-macam bisa oleh manusia, oleh tikus, oleh serangga, dan lain-lain.
Penggunaan sistem pengumpanan, peracunan buku, penuangan larutan racun ke dalam
lubang rayap, memberikan lapisan plastik pada lantai dan menempatkan kapur barus
di rak merupakan cara untuk dapat mencegah kerusakan bahan pustaka. Tentu saja
pencegahan yang berhasil akan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi
perpustakaan.
Pencegahan kerusakan bahan pustaka karena banjir
dapat dilakukan dengan cara membersihkan lumpur dan pengeringan bahan pustaka.
Hendaknya bahaya banjir bisa diantisipasi. Kerusakan oleh api dapat dicegah
dengan menghindari kebakaran di antaranya dengan memeriksa kondisi kabel
listrik secara rutin, penyediaan alat pemadam kebakaran.
Macam kerusakan bahan pustaka
1. Faktor Hewan
Beberapa jenis serangga yang dapat merusak bahan
pustaka, seperti kecoa, rayap, kutu buku, silver feast, dan lain-lain. Tikus
merupakan binatang pengerat yang suka merusak buku, terutama buku-buku yang
tertumpuk, apalagi di tempat gelap. Kerusakan akibat serangga antara lain buku
menjadi berlubang, terdapat bercak-bercak, halaman buku robek, dan lain-lain.
Cara pencegahan agar bahan pustaka tidak
mengalami kerusakan antara lain:
- Diupayakan ruangan tetap selalu bersih
- Susunan buku dalam rak-rak ditata secara rapi, sehingga ada sirkulasi udara udara.
- Rak harus dibuat dari bahan yang tidak disukai oleh serangga ( kayu jati/logam)
- Pada rak diberikan bahan yang berbau, dan tidak disukai oleh serangga, seperti kamper, naftalen, dll.
- Penyuntikan dengan bahan anti serangga (DTT)
2.Faktor Alam
- Debu
Kerusakan karena debu diakibatkan karena kurang
terjaganya kebersihan di lingkungan perpustakaan utamanya ruangan penyimpanan
bahan pustaka. Debu mengakibatkan bahan pustaka menjadi kotor dan warna buku
menjadi pudar ( menguning ). Selain itu bahan pustaka yang terkena debu dapat
mengakibatkan gangguan pernafasan bagi pustakawan ataupun pengguna.
Pencegahan agar bahan pustaka tidak kotor terkena
debu tentu saja dengan menjaga kebersihan ruangan tempat penyimpanan bahan
pustaka dengan membersihkannya secara rutin.
- Suhu Udara dan kelembapan
Suhu dan kelembaban udara ini sangat erat
hubungannya, karena jika kelembaban udara berubah, maka suhu juga akan berubah.
Di musim penghujan suhu udara rendah, kelembaban tinggi, memungkinkan tumbuhnya
jamur pada kertas, atau kertas menjadi bergelombang karena naik turunnya suhu
udara. Cara perawatannya dengan menjaga kelembapan dan suhu ruangan agar tetap
stabil.
- Jamur
Kerusakan akibat jamur dapat terjadi karena
kelembaban ruangan yang terlalu tinggi ataupun karena basah terkena air yang
tidak segera ditangani. Akibatnya buku menjadi lepek dan ditumbuhi oleh jamur.
Cara pencegahan agar bahan pustaka tidak
ditumbuhi jamur antara lain:
- memeriksa buku secara berkala
- membersihkan tempat penyimpanan
- menurunkan suhu udara
- susunan tidak terlalu rapat, supaya ada sirkulasi udara
- melakukan fumigasi
- Manusia
Kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh
manusia yaitu pemanfaatan dan perlakuan terhadap bahan pustaka yang kurang
tepat. Manusia, meliputi pustakawan sebagai orang yang memberikan layanan, dan
pengguna yang terdiri dari mahasiswa, dosen, karyawan dan pihak luar.
- Pengguna perpustakaan kadang melipat halaman
bagian yang dianggap penting, dan menutup buku dengan punggung buku menghadap
di atas akan menyebabkan cepat rusaknya buku tersebut.
- Penjilidan yang kurang baik juga
seringkali mengakibatkan bahan pustaka menjadi rusak, halaman buku sering lepas
dan hilang.
- Pemakai yang tidak bertanggung
jawab sering kali menyobek halaman buku yang yang menarik ataupun yang
dibutuhkan. Hal ini terjadi karena kurang sadarnya pemakai dan petugas
perpustakaan.
- pemakai yang tidak
bertanggung jawab seringkali mencorat-coret halaman buku ataupun sarana
informasi lainnya. Pemakai seringkali menggarisbawahi tulisan yang dianggapnya
penting. Kegiatan ini mengakibatkan keindahan buku berkurang, dan keaslian buku
berkurang.
- Kebakaran dapat terjadi karena kelalaian
manusia. Biasanya terjadi karena penataan kabel yang kurang baik, ataupun ada
lecet pada kabel serta pemakaian listrik yang berlebihan.
Untuk menghindari kerusakan bahan pustaka akibat
ulah manusia, yang perlu dilakukan antara lain :
- menumbuhkan kesadaran terhadap pemakai bahan pustaka, tentang pentingnya
- peduli terhadap keutuhan bahan pustaka
- memberikan sanksi kepada perusak bahan pustaka.
- memasang rambu-rambu.
- dilarang merokok di dalam ruangan
- memeriksa kabel listrik secara berkala
- memasang alarm ( smoke detector)
- menempatkan bahan-bahan yang mudah terbakar ditempat tersendiri.
2.Bencana
Alam
Bencana alam adalah salah satu faktor yang dapat
mengakibatkan kerusakan baik pada gedung perpustakaan maupun koleksi bahan
pustaka. Kerusakan akibat bencana alam cenderung sulit untuk diprediksi kapan
terjadinya ataupun seberapa parah pengaruhnya terhadap bahan pustaka. Kerusakan
akibat bencana alam juga sulit untuk diperbaiki. Bencana alam yang terjadi
antara lain:
- Banjir
Dampak utama yang diakibatkan oleh banjir adlah
bahan pustaka tersebut menjadi basah. Apabila tidak ditangani secara khusus
bahan pustaka tersebut dapt ditumbuhi jamur dan lepek. Untuk menghindari
kerusakan akibat banjir maka perlu dilakukan pengecekan secara berkala pada
pipa air, saluran air serta jangan membangun saluran air diatas ruangan yang
menympan bahan pustaka, gedung perpustakaan sebaiknya dibangun pada tanah yang
tinggi.
- Gempa bumi
Kerusakan yang diakibatkan bencan gempa bumi
biasanya tidak bisa diprediksi. Gempa bumi bisa menghancurkan bangunan
perpustakaan, akibatnya bahan pustaka tertimbun dan rusak. Karena sulit
diprediksi maka usaha untuk melindungi bahan pustaka salah satunya membangun
konstruksi bangunan yang tahan gempa.
3.Perabot
dan peralatan
Perabot yang berhubungan langsung dengan
buku/bahan pustaka adalah rak. Jumlah rak jika kurang sesuai dengan kebutuhan
akan mengakibatkan buku bertumpuk pada rak tersebut atau bahkan tidak dapat
tertampung dalam rak. Ukuran rak yang tidak sesuai dengan ukuran buku, dan
penempatan yang terlalu rapat, dapat menyebabkan bahan cepat rusak. Untuk
menghindari kerusakan maka rak sebaiknya dibuat cukup tinggi ( lebih tinggi
dari buku ), jangan memenuhi rak dengan buku sebaiknya hanya diisi sekitar 60%
saja
4.Cahaya
Sumber cahaya yang digunakan untuk penerangan
ruang perpustakaan ada dua, yaitu cahaya matahari dan cahaya lampu listrik.
Kita tahu bahwa cahaya matahari maupun cahaya lampu listrik mengandung sinar
ultra violet. Ultra violet inilah yang dapat menyebabkan rusaknya kertas/buku.
Perhatikanlah kertas yang langsung kena sinar matahari, warnanya akan cepat
berubah dan semakin suram. Cara pencegahannya anatara lain dengan cara
menghindarkan koleksi bahan pustaka dari cahaya langsung yang berlebihan.